Selasa, 10 Juli 2012

FASE PERTUMBUHAN MANUSIA

Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan


 
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia:
  1. Periode prakelahiran (prenatal periodialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan
  1. Masa bayi (infacyialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
  1. Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
  1. Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
  1. Masa remaja (adolescenceialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
  1. Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
  1. Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
  1. Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

menyiapkan tempat tidur dalam keperawatan

Jenis persiapan tempat tidur
  • Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya):
  • Closed bad (tempat tidur tertutup)
  • Open bed (tempat tidur terbuka)
  • Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
  • Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya)

Prinsip perawatan tempat tidur
  • Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi
  •  Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
  •  Pengguanaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tempat tidur
  •  Hindari kontaminasi pada linen bersih
  • Ketika akan mengganti linen pada tempat tidur klien, bawa linen sesuai kebutuhan. Jangan membawa linen berlebihan untuk menghindari terjadinya kontaminasi kuman/mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari satu klien ke klien lainnya.
  •  Pada saat memasang linen bersih, bentangkan linen diatas tempat tidur, jangan dikibaskan.
  • Jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja, atau peralatan klien lainnya.
  •  Saat memasang linen/alat tenun pada tempat tidur klien, gunakan cara yang efektif dan gunakan pada satu sisi dulu setelah selesai baru pindah ke sisi lain.
  • Tempatkan linen/alat tenun yang kotor pada tempat yang tertutup (ember yang ada tutupnya). Bawa dengan hati-hati, jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
  •  Perawat harus tetap memperhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan tindakan.

UNOCCUPIED BED 
(tempat tidur yang belum ada klien diatasnya)
Tempat tidur tertutup (closed bed)
Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei penutup (over laken) diatasnya.

Tujuan
  •  Agar siap pakai sewaktu-waktu
  • Agar tampak selalu rapi
  • Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien.

Persiapan alat
  •  Tempat tidur, kasur, dan bantal
  • Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
  • Alas kasur
  • Laken/sprei besar
  • Perlak
  • Stik laken / sprei melintang
  • Boven laken
  • Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
  • Sarung bantal
  • Over laken/sprei penutup

Prosedur pelaksanaan
  • Cuci tangan
  • Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur
  • Pasang alas kasur dan kasur
  • Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
  • Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur
  • Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30 cm; demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin
  • Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90, lalu masukkan seluruh tepi sprei kebawah kasur dengan rapid an tegang
  •  Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala
  •  Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya kebawah kasur bersama dengan perlak
  • Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90 dan masukkan kebawah kasur.tarik sisi atas sampai terbentang.
  • Pasang selimut  pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90 dan masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang
  • Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya
  • Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan bagian yang terbuka dibagian bawah
  • Pasang sprei penutup (over laken)
  • Cuci tangan

Tempat tidur terbuka (open bed)
Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over laken)

Tujuan
Dapat segera digunakan

Dilakukan
  • Jika ada klien baru
  • Pada tempat tidur klien yang dapat/boleh turun dari tempat tidur

Persiapan alat
Sama dengan pemasangan alat tenun pada tempat tidur tertutup, hanya tidak memakai over laken/sprei penutup

Prosedur pelaksanaan
Seperti menyiapkan tempat tidur tertutup, tetapi tidak dipasang over laken. Jika telah tersediatempat tidur tertutup, angkat over laken kemudian lipat.


Tempat tidur klien pasca operasi (Aether bed)
Pengertian
Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascaoperasi yang mendapat narkose (obat bius)

Tujuan
  • Menghangatkan klien
  • Mencegah penyakit/komplikasi pascaoperasi

Persiapan alat
  • Tambahkan satu selimut tebal pada alat tenun untuk tempat tidur terbuka
  • Dua buah buli-buli panas / WWZ (warm water zack), dengan suhu air 40C-43C
  • Perlak dan handuk dalam satu gulungan dengan handuk dibagian dalam
  • Thermometer air (jika ada)

Prosedur pelaksanaan
  • Cuci tangan
  • Pada tempat tidur terbuka, angkat bantal dan bentangkan gulungan perlak dan handuk pada bagian kepala
  • Pasang selimut tambahan hingga menutup seluruh permukaan tempat tidur
  • Letakkan buli-buli panas pada sprei dan selimut pada bagian kaki, arahkan mulut buli-buli ke pinggir tempat tidur
  • Angkat buli-buli panas sebelum klien dibaringkan, setelah kembali dari kamar bedah
  • Lipat pinggir selimut tambahan bersama-sama selimut dari atas tempat tidur pada salah satu sisi tempat masuknya klien, sampai batas pinggir kasur, lalu lipat sampai sisi yang lain.
  • Cuci tangan


OCCUPIED BED
(Mengganti Alat Tenun dengan Klien di Atasnya)

Pengertian
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien

Tujuan
  • Memberian perasaan senang pada klien
  • Mencegah terjadinya dekubitus
  • Memberikan kebersihan dan kerapian

Dilakukan pada
Tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak sadar/koma)

Prosedur
Sama dengan cara mengganti dan memasang alat tenun pada tempat tidur, tetapi dilakukan sebagian-sebagian dari tempat tidur tersebut

Persiapan alat
  • Alat tenun bersih disusun menurut pemakaiannya
  • Kuris / bangku
  • Tempat kain kotor yang tertutup
  • Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih
  • Lap kerja 3 buah

Persiapan klien
Klien diberi tahu jika memungkinkan (klien sadar)

Prosedur pelaksanaan
  • Cuci tangan
  • Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien
  • Bersihkan rangka tempat tidur
  • Letakkan bantal dan selimut klien yang tidak perlu di kursi (jika keadaan klien memungkinkan / tidak mengganggu klien)
  • Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal / guling supaya tidak jatuh)
  • Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu per satu sampai dengan di bawah punggung klien
  • Gulng stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
  • Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
  • Gulung laken / sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
  • Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan, lalu lap dengan lap kering
  • Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan gulungannya di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian pasangkan di bawah kasur
  • Gulung perlak dan ratakan kembali
  • Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan letakkan di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak, lalu masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak
  • Setelah selelsai dan rapi pada satu bagian, miringkan klien kea rah berlawanan yang tadi telah di bersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak terjatuh)
  • Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
  • Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor
  • Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah
  • Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor
  • Bersihkan alat tempat tidur dan kasur seperti tadi
  • Buka gulunggan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang mungkin kemudian masukkan ke bawah kasur
  • Pasang perlak dan sprei seperti tadi
  • Lepaskan sarung bantal dan guling yang kotor, ratakan isinya kemudian pasang sarung yang bersih
  • Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman
  • Ganti selimut kotor dengan yang bersih
  • Bereskan alat dan kembalikan ketempatnya
  • Cuci tangan